Rabu, 03 Agustus 2016

The Future of Oil

2 komentar:

  1. Indonesia sudah menjadi net importer dan remaining reserve hanya tinggal 11 - 12 tahun lagi. Dengan teknology enhance recovery oil-pun akan sulit mengimbngi demand yg terus meeningkat. BBM adalah sektor yang paling kritis. Cadangan menipis namun konsumsi terus membesar. Artinya impor akan terus membengkak dan akhirnya akan menguras devisa, dus menganggu neraca pembayaran, nilai tukar dan sebagainya. Keberhasilan memangkas subsidi BBM hanya mengalihkan beban dari beban negara ke masyarakat. Import tetap jalan sehingga tidak berpengaruh terhadap neraca pembayaran, dus devisa tetap mengalir keluar.

    Solusinya : Alihkan penggunaan BBM impor ke energi domestik. Langkahnya kendalikan konsumsi BBM, ganti dengan cadangan yang masih melimpah yaitu Batubara dan Gas Alam.
    Konkritnya, kibarkan program sepeda motor listrik. Mengapa?
    1. Volume penjualan sepeda motor per tahun 8 jt, skalanya sudah cukup ekonomis.
    2. Push pabrikan Yamaha, Honda untuk bikin motor listrik yang effisien, charging time cepat (dengan super charger), jarak tempuh panjang. TESLA sudah berhasil dengan mobil generasi ke - 3, seharusnya astra dengan sepeda motornya segera melakukanya. Kita lebih baik memulai dengan sepeda motor listrik, bukan mobil karena kasus Indonesa berbeda dengan AS. Sales volume motor kita lebih tinggi dari mobil.
    3. Perbanyak super charger sebagai pengganti POM bensin, agar mobilitas sepeda motor listrik merata diseluruh kota/negeri.
    4. Program ini lebih murah dan lebih flexible daripada BBG.
    5. Ketika sepeda motor listrik sudah banyak beredar, akan banyak sekali BBM bisa dihemat, devisa bisa dihemat karena listrik diproduksi dari batubara atau gas alam yang ada di domestik.
    6. Beri incentive ke pembeli sepeda motor listrik bila perlu. Segera susun program dan regulasi. Padukan dengan Perindustrian dsb.
    6. Berikutnya baru mobil listrik.
    Sejahteralah Indonesiaku.
    Amin H Sukarso.

    BalasHapus
  2. Berikutnya adalah mengganti LPG rumah tangga dengan DME. Ini sudah urgent, karena bila harga crude naik, maka LPG akan memakan subsidi yang besar.

    BalasHapus